Daftar Data Pengguna yang Dibagikan WhatsApp ke Facebook
CB Blogger | January 17, 2021
Menurut pakar keamanan siber, Alfons Tanujaya, data pengguna yang akan dibagikan Whatsapp ke Facebook bersifat metadata.
Metadata merupakan informasi yang dikumpulkan perusahaan internet mengenai penggunanya.
Menurut Alfons, informasi yang dikumpulkan Whatsapp dari pengguna ada dua, yakni terkait informasi dasar perangkat ponsel dan informasi dasar dari pengguna.
Informasi perangkat bisa mengenai detail perangkat keras, merek, tipe, memori, sistem operasi yang Anda gunakan, informasi peramban, Detail IP dan ISP pengguna, jaringan layanan seluler yang digunakan, nomor telepon, dan pengidentifikasi perangkat.
Informasi dasar pengguna antaranya siapa yang Anda kenal, siapa yang dikirimi pesan, kapan Anda berkirim pesan, seberapa sering berkomunikasi dengan seseorang atau grup, hingga lokasi ketika sedang melakukan chat atau sedang berbagi lokasi.
"Dari informasi metadata pengguna, Whatsapp dapat mengetahui pola komunikasi Anda tanpa perlu mengetahui isi komunikasi," kata Alfons dalam keterangan tertulisnya dikutip CNN Indonesia, Sabtu (16/1/2021).
Menurut Alfons, metadata dapat memperlihatkan siapa yang sering dikontak, kapan, dan seberapa intens.
"Karena pola komunikasi dengan keluarga, teman, teman dekat dan 'teman dekat lain' memiliki pola tersendiri yang tidak bisa dihindari dan akan terdeteksi dengan tingkat akurasi yang sangat tinggi jika memiliki metadata dalam jangka panjang," katanya.
Selain itu Whatsapp juga dapat mengetahui profil diri melalui group yang Anda ikuti. Misalnya, lingkaran pertemanan, hobi, hingga afiliasi politik.
Alfons menilai pengguna tak perlu langsung menghapus Whatsapp karena kebijakannya tersebut. Sebab, ia menilai apa yang dilakukan Facebook group (Whatsapp) sebetulnya tidak berbeda dengan perusahaan internet lain.
"Sebagai contoh Youtube, Anda bisa memilih untuk tidak mendapatkan iklan dan membayar uang berlangganan. Namun tetap saja metadata anda diolah oleh Youtube dan digunakan untuk kepentingannya, salah satunya adalah untuk menampilkan rekomendasi video lain ketika anda menonton suatu video. Jadi dalam kasus ini, sudah bayarpun tetap metadatanya diolah," katanya.
Alfons menyarankan untuk menyikapi ini pengguna sebaiknya mencegah satu perusahaan menguasai pasar terlalu besar dengan cara gunakan lebih dari satu aplikasi perpesanan. Dengan demikian, pengguna bisa mencegah perusahaan terkait bertindak arogan dan cenderung monopolistik.
"Mulai gunakan Telegram, Line atau Signal. Bukan karena lebih aman atau tidak mengeksploitasi data penggunanya karena pada prinsipnya semua penguasa pasar akan melakukan hal yang sama karena ada biaya besar pengadaan layanan (bandwidth, server etc) yang harus mereka tanggung," katanya.*
« Prev Post
Next Post »
0 komentar on Daftar Data Pengguna yang Dibagikan WhatsApp ke Facebook
Post a Comment