9 Bahaya Selfie, Swafoto untuk Media Sosial
CB Blogger | December 13, 2020
Suka selfie? Itu loh... swafoto alias motret sendiri. Menurut KBBI, swafoto adalah potret diri yang diambil sendiri dengan menggunakan kamera ponsel atau kamera digital, biasanya untuk diunggah ke media sosial.
Eksplorasi diri adalah salah satu hal yang ditawarkan dari kegiatan selfie, di mana setiap orang bisa melihat dirinya sendiri dari sisi orang lain melalui foto yang diunggah.
Saat ini, jutaan orang melakukan hal itu setiap hari, berdasarkan data yang dikumpulkan oleh tim peneliti dari Jerman dan Polandia, terdapat 200.000 foto diunggah di facebook per menitnya.
Belum lagi di akun media sosial lainnya, seperti Instagram. Jutaan foto diunggah setiap harinya tanpa disadari dampak dari kegiatan tersebut.
Bahaya Selfie
Jangan terlalu sering selfie. Sesekali aja, kalau penting banget atau ada "value" bagi orang lain. Dirangkum dari berbagai sumber, ini bahaya selfie. Waspadalah...!
1. Kepribadian Narsistik
Narsistik memang sudara kembar selfie --ingat, narsistik, bukan narsis. Beda lho narsis dan narsistik.
Narsistik adalah kepedulian yang berlebihan pada diri sendiri yang ditandai dengan adanya sikap arogan, percaya diri, dan egois.
Narsis adalah tumbuhan berbunga putih, krem, atau kuning, terdapat di daerah subtropis (Amarylidaceae); bunga narsis.
Menurut Agnieszka Sorokowska dari TU Dresden, dari penelitian perihal dampak psikologi akibat kecanduan selfie, mayoritas foto yang diunggah di media sosial merupakan foto narsistik.
Pengguna ingin selalu terlihat dan menjadi pusat perhatian tanpa mementingkan apa yang sebenarnya sedang dilakukan pada foto untuk mendapat pujian.
Ini menjadi suatu bahaya gangguan psikologi karena orang tersebut menjadi kurang mementingkan lingkungan dan kegiatannya demi narsisme dan pujian.
Dilansir dari Psychology Today, orang yang gemar berfoto selfie umumnya selalu ingin menjadi pusat perhatian dan selalu ingin mendapat pujian.
2. Kecanduan Selfie
Kecanduan selfie akan menyebabkan pengidap melakukan selfie terus-menerus.
Seperti halnya narsisme, orang yang mengalami kecanduan selfie akan mementingkan narsisnya tanpa peduli dia sedang bekerja atau sedang melakukan hal yang penting.
3. Gangguan Mental
Bahaya ganggaun psikologi yang dapat ditimbulkan karena terlalu sering selfie adalah gangguan dismorfik tubuh atau Body Dysmorphic Disorder.
Ini adalah salah satu gangguan mental yang menyebabkan penderita selalu memperhatikan dan memikirkan penampilannya.
Pecandu selfie memiliki potensi sangat tinggi terkena gangguan psikologi jenis ini, justru karena sering melihat penampilan diri di media sosial.
4. Krisis Kepercayaan Diri
Krisis kepercayaan diri akan sangat mungkin dialami oleh pecandu selfie, apalagi ketika orang tersebut sudah mengalami gangguan mental seperti disebutkan sebelumnya.
Ketika seseorang sudah menderita gangguan dismorfik, akan merasa tidak percaya diri ketika penampilannya tidak maksimal, atau bahkan ketika terdapat cacat.
Contoh kecil yang sering terjadi adalah karena jerawat atau noda yang ada di wajah, hanya karena hal kecil tersebut seorang pecandu selfie bisa merasa tidak percaya diri.
Selain itu, filtering dan editing foto yang diunggah di media sosial bisa menjadi salah satu bukti krisis kepercayaan diri dan berdampak pada kepercayaan diri di dunia nyata.
5. Obsesi Tinggi pada Media Sosial
Orang yang mengalami masalah psikologi ini, bisa diperhatikan dalam kehidupan sehari-hari dengan kebiasaannya memperhatikan media sosial setiap saat.
Kecemasan yang tinggi terhadap validasi sosial, seperti komen dan like di media sosial, membuat orang tersebut terus menerus memperhatikannya.
Bahayanya, orang-orang dengan obsesi tinggi terhadap media sosial seringkali tidak memperhatikan orang-orang di sekitarnya.
6. Ancaman Pisher
Phisher, atau pelaku kejahatan phishing masih menjadi momok yang mengancam keamanan data pribadi di dunia maya.
Para kriminal daring tersebut akan mencoba mengambil setiap kesempatan yang ada di dunia siber untuk melakukan kejahatan dengan menggunakan berbagai macam cara.
Menurut Kaspersky, foto selfie dan kartu identitas seseorang merupakan target menarik bagi para pelaku phising.
Kedua hal tersebut bisa diperoleh oleh para phisher ketika seseorang melakukan registrasi secara daring, di mana setiap layanan akan meminta pengguna melakukan swafoto dengan menunjukkan wajah dan kartu identitas.
Sebenarnya, teknik-teknik yang digunakan para phisher dalam upayanya melakukan pencurian tidak luput dari kesalahan yang kentara, seperti terjadi error dan kesalahan ketik, alamat pengirim yang mencurigakan, atau nama domain yang tidak sesuai.
7. Wajah jadi lebih cepat tua dan keriput
Efek buruk terlalu sering selfie antara lain mempercepat penuaan dini dan keriput pada wajah. Bahkan, radiasi tertentu dari smartphone dapat mengakibatkan iritasi kulit.
Para dermatolog sepakat bahwa ponsel pintar dapat merusak kulit wajah dan menghimbau para pengguna ponsel pintar agar berhati-hati dengan hobi selfie-nya. Kebanyakan pengguna ponsel belum menyadari hal ini.
Dr. Simon Zoakei, Direktur Medis Linia Skin Clinic di Harley Street, mengatakan bahwa orang yang sering mengambil foto selfie harus waspada, karena cahaya biru yang dihasilkan dari layar ponsel pintar dapat merusak wajah.
Smartphone, kata Dr. Simon Zoakei, memiliki panjang gelombang radiasi yang berbeda di mana tabir surya tak mampu menangkalnya, sehingga kulit yang terpapar radiasi tersebut lama-lama akan rusak.
8. Berpotensi bunuh diri
Ih, ngeri! Psikolog David Veal dari London melaporkan, selfie memang bisa menjadi kecanduan terutama pada orang-orang yang sudah memiliki penyakit psikologis tertentu.
Tren yang kini sedang berkembang itu, lanjut dia, bisa menjadi masalah serius dan menimbulkan dampak yang fatal, bahkan bisa mengakibatkan kecenderungan untuk bunuh diri.
"Ini bukan masalah kesombongan. Ini adalah salah satu kesehatan mental yang memiliki tingkat bunuh diri yang sangat tinggi,” kata Veal seperti dilansir dari Mirror.
9. Depresi dan stres
Saat seseorang meng-upload foto selfie-nya ke media sosial, pasti harapannya adalah banyak orang yang berkomentar baik atau menyukai foto tersebut, sehingga mereka mendapat banyak perhatian dari netizen.
Namun, ketika keinginan tersebut tidak terjadi, hal ini bisa memicu mereka jadi stres, bahkan depresi.
Hayo... siapa yang suka selfie? Ingat bahayanya ya!
« Prev Post
Next Post »
0 komentar on 9 Bahaya Selfie, Swafoto untuk Media Sosial
Post a Comment